Senin, 08 April 2013

PERPUSTAKAAN SEKOLAH YANG IDEAL DI MASA DEPAN


Perpustakaan sebagai bagian dari sarana dan proses pendidikan selain fungsi dan perannya dioptimalkan, keadaan perpustakaan itu sendiri juga harus memadai bahkan ideal. Perpustakaan sekolah yang ideal yang sesuai dengan tuntutan zaman saat ini itu yang seperti apa?.
Perkembangan iptek  yang semakin dinamis dan akseleratif  di era globalisasi  saat ini menuntut perpustakaan untuk  selalu berkembang menyesuaikan perkembangan IPTEK  tersebut. Untuk mewujudkan perpustakaan sekolah yang ideal di masa depan nanti, ada langkah-langkah nyata dan strategis yang harus dilakukan, antara lain mencakup (1) penataan  tempat/ruang, (2) koleksi materi perpustakaan, (3) sarana pendukung, (4) pelayanan sistem automasi, (5) pustakawan dan (6) pemakai perpustakaan/ minat baca pemakai. 

1. Lokasi dan Ruang Perpustakaan
Perpustakaan yang baik lokasi dan ruangnya haruslah startegis, dalam arti mudah terjangkau oleh para pengunjung, baik oleh siswa, guru maupun karyawan tata Usaha. Jika memungkinkan lokasi terpusat atau sentral, tidak di lantai atas yang menyebabkan para siswa maupun guru enggan mengunjunginya. Akses dan kedekatan, dekat dengan semua kawasan pengajaran. Faktor kebisingan diminimalkan. Pencahayaan diusahakan baik dan cukup, baik lewat jendela maupun lampu penerangan. Suhu ruangan yang tepat /sesuai ( misalnya ada suhu ruangan atupun ventilasi yang mencukupi) untuk menjamin kondisi bekerja yang baik sepanjang tahun. Ukuran ruang juga harus cukup untuk menampung koleksi buku, fiksi dan nonfiksi dan juga jumlah pengunjung.

2. Koleksi Materi Perpustakaan
Koleksi perpustakaan sekolah disesuaikan dengan keadaan sekolah, jumlah siswa, kemampuan sekolah, kebutuhan para penggunanya baik guru maupun siswa dan warga sekolah lainnya. Perkembangan koleksi yang terus menerus merupakan keharusan untuk menjamin penggguna memperoleh pilihan terhadap materi baru secara tetap. Tenaga perpustakaan  harus bekerjasama dengan administrator dan staf lain agar dapat mengembangkan kebijakan manajemen koleksi bersama.
Koleksi sumber daya buku harus sesuai dan hendaknya menyediakan sejumlah  buku secara memadai per pengunjung, misalnya satu pengunjung 10 buku. Perpustakaan  terkecil hendaknya memiliki paling sedikit 2.500 judul materi perpustakaan yang relevan dan mutakhir agar stok buku sesuai dengan kemampuan dan latar belakang pengguna. Paling sedikit 60% koleksi perpustakaan terdiri dari buku nonfiksi yang berkaitan dengan kurikulum. Yang tidak kalah pentingnya, ternyata para siswa juga butuh bacaan hiburan seperti majalah, kumpulan cerpen, komik, atau buku teka teki silang, kaset video, dan lain-lain yang dapat menghibur dan mengurangi kepenatan siswa. Pemilihan materi hiburan tersebut harus ada kerjasama antara pengurus perpustakaan dengan para siswa selaku pengunjungnya.

3. Sarana Pendukung Perputakaan Sekolah yang Ideal. Sumber daya Elektronik
Sumber informasi elektronik harus mencerminkan kurikulum dan minat serta budaya pengguna. Sumberdaya elektronik hendaknya meliputi akses ke Internet, pangkalan data referens khusus dan teks lengkap, bermacam paket perangkat lunak komputer berkaitan dengan pengajaran. Sumber tersebut hendaknya dapat diperoleh dalam bentuk CD-ROM dan DVD.
Penting juga untuk memilih sistim katalog perpustakaan yang dapat diterapkan untuk mengklasifikasi dan mengkatalog materi perpustakaan sesuai dengan standar bibliografis nasional dan internasional. Hal tersebut memungkinkan perpustakaan memasuki jaringan yang lebih luas.
Perpustakaan mempunyai peran penting sebagai pintu gerbang bagi pengguna masa  kini yang berbasis informasi. Karena alasan inilah, maka perpustakaan  harus menyediakan akses ke semua peralatan elektronik, komputer, dan pandang-dengar. Peralatan tersebut meliput Komputer meja dengan akses internet, Katalog akses publik, tape-recorder,  perangkat CD-ROM,  alat pemindai (scanner),  perangkat video (video players), dan peralatan komputer lainnya.

4.  Pelayanan Sistem Automas
Pekerjaan administrasi dalam perpustakaan yang ideal sudah harus dikerjakan dengan computer. Istilah lainnya adalah sistem automasi. Sistem automasi yang utuh diartikan sebagai sebuah sistem yang merangkai secara terpasang (online) setiap jenis kegiatan di perpustakaan sehingga komputer menghasilkan informasi yang bersifat serta merta (instant information). Misalnya bila sebuah buku X dipinjam dan dicatatkan ke komputer di layanan sirkulasi, maka data peminjaman tersebut diinformasikan seketika itu juga kepada pemakai yang sedang melakukan penelusuran bahwa buku X telah berkurang jumlah eksemplarnya sebanyak satu buah. Jadi pemakai dapat memperoleh informasi tentang keberadaan sebuah buku apakah di rak atau di tangan peminjam. Sistem automasi yang utuh juga berarti bahwa data terpusat di satu tempat (file server) yang dapat dimanfaatkan melalui terminal-terminal secara serentak.

5. Tenaga Perpustakaan
Tenaga perpustakaan sekolah yang ideal di masa depan  yang tersedia harus berkualifikasi (minimal D2, D3 atau S1) dan profesional. Mereka harus lulusan ilmu perpustakaan sehingga layak disebut pustakawan atau ahli perpustakaan. Karena saat ini eranya adalah era teknologi informasi dan komunikasui, maka pengoperasian komputer harus sudah menjadi menu sehari-hari. Namun pada kenyataannya, banyak sekolah-sekolah baik tingkat SD, SMP bahkan SMU yang masih menempatkan guru bahkan tenaga kependidikan bukan ahli pustaka sebagai kepala perpustakaan atau petugas perpustakaan. Dengan demikian, perkembangan perpustakaan yang ada berjalan tertatih-tatih atau perkembangannya bagaikan jalan di tempat.

6. Pengguna / Minat Baca Pemakai
Perpustakaan sekolah yang ideal tentu ramai dikunjungi banyak siswa, baik untuk kepentingan peminjaman dan pengembalian buku, maupun kepentingan lainnya seperti untuk belajar, bermain internet, mengerjakan tugas, atau untuk kegiatan belajar mengajar bersama guru mapel. Para siswa dan guru rajin mengunjungi perpustakaan karena memang mereka membutuhkan perpustakaan sebagai sarana / sumber pembelajaran.

Rabu, 27 Maret 2013

Perpustakaan SD Mutual Terbaik se-Magelang


MAGELANG SELATAN  SD Muhammadiyah 1 Alternatif (Mutual) meraih juara 1 dalam perlombaan Perpustakaan Sekolah tingkat SD/MI se-Kota Magelang.

Perpustakaan yang baru berumur  3 bulan atau tepat tanggal 8 Desember 2012 diresmikan oleh Prof. Dr. Din Syamsudin (ketua Umum PP. Muhammadiyah)  tersebut telah menunjukkan /menorehkan prestasi dengan nilai yang sangat memuaskan. Kepala SD Mutual, Salamun merasa bangga atas diraihnya prestasi tersebut. Menurut dia, prestasi tersebut merupakan efek dari keseriusan pihak sekolah dalam memberikan pelayanan terbaik kepada siswanya.

“Kami hanya berusaha memberikan pelayanan terbaik bagi para siswa, terutaman dalam kebutuhan akan ruang perpustakaan beserta buku-bukunya. 

Jika mendapat juara adalah efek dari hal tersebut, dan tentunya kami sangat bangga,” tutur Salamun dan akan menjadi pemacu dan pemiku untuk terus meningkatkan pelayanan dan menambah koleksi bahan-bahan bacaan serta membuat kegiatan promosi minat baca agar anak-anak semakin senang untuk berkunjung ke perpustakaan.

Penilaian lomba perpustakaan tersebut dilaksanakan oleh Perpustakaan Daerah Kota Magelang dari 20 Februari sampai 3 Maret lalu. Dan untuk juara pertama akan dikirim untuk mewakili Kota Magelang di tingkat Karesiden Kedu besok tanggal 12 April 2013

Sedangkan criteria penilaiannya adalah gedung/ruang, koleksi, ketenagakerjaan, administrasi, perabot, pengolahan dan pelayanan, anggaran dan yang terakhir adalah situasi umum.

Kepala Perpustakaan SD Mutual, Joko Adi Yunarto, mengatakan, perpustakaan tersebut mempunyai berbagai koleksi. Koleksi buku perpustakaan SD Mutual adalah 5150 judul buku fiksi 7077 eksemplar, 3121 judul buku non fiksi 3398 eksemplar, 300 judul buku referensi 1977 eksemplar, 6 judul majalah 531 eksemplar, 3 judul surat kabar 752 eksemplar, kliping 350 judul 350  eksemplar, Audio visual kaset 10 judul 10 eksemplar, CD/VCD/DVD 350 judul 559 eksemplar dan fasilitas komputerisasi serta ruangan yang nyaman.

“Dengan pelayanan dan koleksi yang lengkap serta ruangan yang nyaman dapat menumbuhkan minat baca siswa, karena hal tersebut merupakan tujuan dari sebuah perpustakaan,”ucap joko.

Rabu, 13 Februari 2013

Perpustakaan Berbasis IT di SD MUTUAL




MAGELANG SELATAN- Untuk meningkatkan mutu pendidikan, SD Muhammadiyah 1 Alternatif Kota Magelang, meresmikan gedung baru

Menurut keterangan dari Kepala Sekolah SD Mutual, H. Salamun, S.Ag, M.Pd.I, gedung tersebut diresmikan pada tanggal 8 Desember 2012 oleh Din Syamsudin.

"Untuk peningkatan pelayanan prima, dengan penambahan fasilitas tersebut akan mendukung kinerja kami dalam mencerdaskan masyarakat", terang Salamun. gedung baru tersebut terdapat fasilitas Perpustakaan berbasisi IT, Laboratorium Bahasa dan Laboratorium Komputer.

Salamaun mengaku pembangunan fasilitas tersebut, terinspirasi saat dirinya melakukan kunjungan ke Jepang.

"saya sangat kagum dengan sistem pendidikan di Jepang yang sudah menggunakan peralatan berbasisi IT. hal tersebutlah yang mengilhami saya untuk mewujudkan fasilitas pendidikan yang berbasisi teknologi informasi," jelas Salamun. sedangkan maksud dan tujuan pendirian perpustakaan tersebut adalah membentuk semangat dan minat baca, belajar dan menulis. mengembangkan jumlah dan variasi koleksi yang seimbang dengan tingkat kebutuhan dan mengembangkan perpustakaan menjadi rujukan berbasisi teknilogi informasi.

Sedangkan strateginya kata dia. adalah memberikan pelayanan perpustakaan secara cepat, tepat dan memuaskan, menciptakan suasana perpustakaan yang tenang dan nyaman dan mengelola perpustakaan yang profesional dengan mengedepankan etika islam.

"Selaian sebagai sumber ilmu, perpustakaan tersebut juga berfungsi sebagai tempat anak belajar bertanggung jawab, karena siswa juga melayani peminjaman buku dengan menjadi Pustakawan Kecil," ungkap Salamun.
(Magelang ekspres 14/02/2013)